Browse: Home > Ragam > Malaysial, Malingsial, Malingshit, Malonsial...Suatu Negeri, atau Suatu komunitas orang-orang dungu?
Selasa, 15 Desember 2009
Malaysial, Malingsial, Malingshit, Malonsial...Suatu Negeri, atau Suatu komunitas orang-orang dungu?
sebenernya Indonesia n Malingshit itu ibarat saudara kandung, ingat bahwa asal mula berdirinya negeri malingshit tidak terlepas dari sejarah Kerajaan Palembang Darussalam, tp ga' mungkinlah aku jelasin disini, cz mereka ga' akan mau mengakui, apalagi aku yakin seyakin-yakinnya, mereka ga' punya sejarah n buku sejarah mereka ga' ada, cz perpustakaan negeri mereka (kalo ada) ga' bakal pernah nunjukin dari catatan-catatan soal asal muasal, nenek moyang mereka. Nah, kita kembali lagi, sebagai saudara tua, Indonesia b'usaha untuk membantu agar adiknya jadi tumbuh besar n smart. maka sang abang membantu adiknya dengan mengirimkan guru-guru n dosen-dosen untuk sang adik. tujuannya agar sang adik ga' ketinggalan jaman n t'buka matanya bahwa dunia ini bukan hanya melayu or malingshit aja, tp luas banget. maka di akhir tahun 60an hingga akhir 80an, dikirimlah guru-guru n dosen-dosen untuk membuka mata sang adik. satu kelemahan sang abang, mungkin karena dia terlena oleh kekayaan yg melimpah yg dimilikinya, dia jadi lupa sama sang adik, hingga belajarnya sang adik kebablasan. ternyata sang adik, setelah merasa cukup pintar mulai b'tingkah. mula2 dia curi setapak demi setapak tanah sang abang, kemudian dia mulai berani mencuri kekayaan sang abang yang laen. mungkin karena sang abang merasa ahh..biarlah, kekayaan kita masih banyak banget yg sampai kiamat ga' bakal habis2nya, biarin aja, hitung2 memberi sedekah buat sang adik. tapi t'nyata sang adik kebablasan, inginnya maling, maling,maling dan maling melulu. nah..waktu di selidiki, ternyata sang adik ga' pernah berpakaian, jadi kemana2 sang adik tanpa malu telanjang, artinya sang adik sampe sekarang bingung, bahwa ternyata dia ga' punya malu kerana ga' berbudaya, padahal guru2 n dosen2 yg dikirim adalah orang2 pilihan yg berjiwa luhur, tp kenapa sang adik masih ga' punya rasa malu dan berbudaya. sebagai abang yg arif dan bijaksana, sesekali sang abang menegur dengan ramah dan senyum manis n lemah lembut, buat mendidik, ternyata sang adik ga' nyadar, mungkin kerna dia pikir sang abang terlalu lunak or mungkin kerna dia sudah merasa kayak kaum yahudi. tapi sang abang masih b'sabar, kerna masih ada cara lain buat menegur sang adik, yaitu dijewer telinganya, kalo ga' mempan dijewer, dipukul dengan lembut punggungnya, kalo masih ga' mempan, dipukul kepalanya, masih ga' mempan juga, disepak, ga' mempana juga, ya mungkin sang abang akan menghabisi sang adik, kerna sang adik sudah mempermalukan keluarga besar rumpun melayu, yg terbentang dari ujung sumatera sampai ujung thailand. sang abang akan b'fikir biarlah hilang adik satu daripada kelak dia bakal menjadi duri dalam daging.. There's no Malingshit the Trully of Asia, remember, there are Thailand, Laos, Cambodia, Vietnam, India, China. don't be arogan, brother, coz it will make u burried in the deepest. but if you claim that you are the Jewish, I'll support you very much...!!! see you...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar